Sabtu, 24 Januari 2009

Ketika Anakku Bertanya Tentang Setan

Sempat bingung mau ngejawab apa saat anakku bertanya tentang setan. Naluri seorang ibu pasti ingin memberikan jawaban yang benar dan terbaik atas pertanyaan dari anaknya. Terus terang, aku belum punya pengetahuan untuk menjelaskan tetang apa itu sebenarnya "Setan". Mempercayai setan tanpa dibimbing ilmu yang bersumber dari Al Qur'an dan hadist dikhawatirkan dapat menjerumuskan manusia pada kemusyrikan. Beruntung saat aku di Bandung membeli sebuah buku karya ustadz favoritku, Aam Amiruddin yang berjudul "Menelanjangi Strategi Jin" jawaban tuntas seputar jin,setan, dan ruqyah. Setelah aku baca, buku tersebut tentunya dapat menjawab apa yang selama ini menjadi pertanyaan anakku sekaligus dapat menambah wawasan bagiku. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa:
Pengertian Setan
Menurut Ahmad Ibnu Muhammad Ali al Fayyubi dalam kamus Al Misbah Al Munir menjelaskan bahwa kata syaithan terambil dari akar kata syathana yang berarti jauh karena setan jauh dari kebenaran atau menjauh dari rahmat Allah.
Ustadz Ali Ashabuny dalam tafsir al ahkam menyebutkan bahwa setan berasal dari kata syathana artinya menjauh. Dinamai setan karena dia suka menjauhkan manusia dari kebenaran. Untuk mendalami makna setan , bisa kita simak dari Q.S Al An'am 6:112 dan Q.S An-Naas 114:5-6. Mencermati ayat-ayat tersebut bisa disimpulkan bahwa setan adalah kata generik untuk menggambarkan sifat membangkang dan sifat suka mengajak pada kesesatan. Karakter setan bisa dimiliki jin dan manusia. Kalau disebut kata setan maka yang dimaksud bisa manusia dan bisa juga jin. Kalau ada manusia yang berkencenderungan membangkang dan mengajak pada kesesatan, dia disebut setan dari golongan manusia. Dan kalau ada jin yang membangkang dan mengajak pada kesesatan, dia disebut setan dari golongan jin. Setan akan menguasai manusia apabila dia jauh dari ajaran-ajaran Allah swt. Namun manusia punya potensi untuk menolak segala godaan setan. Sehebat apapun setan kalau manusia itu selalu menggantungkan diri pada Allah, berpegang teguh pada ajaran-ajaran Nya maka segala tipu muslihat setan akan hancur. Setan sedikitpun tidak akan mencelakakan orang-orang beriman yang hidupnya berbasiskan keikhlasan pada Allah(Q.S Al Hijr 15:39-40 dan 42)
Visi dan Misi Setan
Visi setan adalah memperbudak manusia, Misinya adalah mengkondisikan manusia lupa kepada Allah(Q.S Al Mujadilah 58:19). Pada ayat tersebut Allah menegaskan bahwa setan berusaha menguasai manusia alias memperbudaknya. Untuk memperbudaknya, setan melakukan pengkondisian dengan menciptakan atmosfer agar manusia lupa kepada ajaran-ajaran Allah. Kalau manusia sudah lupa dari ajaran Allah maka setan akan mudah untuk memperbudaknya.
Strategi Setan
Strategi yang ditempuh setan untuk mewujudkan visi dan misinya yaitu :
1. Waswasah artinya membisikan keraguan pada manusia ketika melakukan kebaikan atau amal saleh. Saat terdengar kumandang azan subuh dan tubuh kita masih dililit selimut, terpikir "nanti 5 menit lagi"kenyataannya bukan 5 menit tapi 1 jam, akhirnya shalat subuh terlambat. Cermati dalam kehidupan keseharian sering terbesit pikiran-pikiran yang membuat kita mengurungkan bahkan meninggalkan suatu kebajikan. Ini namanya strategi waswasah.
2. Tazyin artinya membungkus kemaksiatan dengan kenikmatan. Misalnya orang yang berpacaran lebih mesra daripada suami istri? Jalan-jalan saat pacaran lebih mengesankan daripada setelah menikah. Ini karena ada unsur tazyin . Pacaran itu maksiat sementara nikah itu ibadah. Nah yang maksiat disulap oleh setan sehingga terasa lebih indah, nikmat dan mengesankan. Inilah yang disebut strategi tazyin.
3. Tamanni artinya memperdaya manusia dengan khayalan dan angan-angan. Sudah niat sholat tahajud ketika jam 3 pagi saat weker berbunyi kita cepat mematikannya dan meneruskan tidur. Pernahkah kita ingin bertobat? namun pada saat maksiat ada di depan mata, kita tetap saja melakukannya. Ironisnya, ini berlangsung berkali-kali. Inilah yang disebut strategi tamanni. Tahajud,tobat dan segala amalan saleh hanya sampai angan-angan tidak menjadi kenyataan.
4. A'dawah artinya berusaha menanamkan permusuhan. Biasanya permusuhan berawal dari prasangka buruk. Karena itu waspadai kalau kita berprasangka buruk pada orang lain, sesungguhnya kita telah terperangkap pada strategi setan. Tentunya kita harus bedakan antara prasangka buruk dan waspada. Kita harus waspada tetapi tidak boleh berprasangka buruk.
5. Takhwif artinya menakut-nakuti. Jika pernah takut miskin karena infakkan sebagian harta, takut tidak dapat jodoh atau pekerjaan karena pakai jilbab, takut disebut sok alim karena datang ke majelis taklim? Inilah strategi takhwif. Namun ada juga rasa takut yang bersifat manusiawi misal taku cecak, takut tidak lulus ujian dll, tentu saja takut seperti ini diperbolehkan alias bukan strategi setan. Yang disebut takhwif (rasa takut) yang datang dari setan adalah takut yang menyebabkan kita melaksanakan perintah Allah.
6. Shaddun artinya berusaha menghalang-halangi manusia menjalankan perintah Allah dengan menggunakan berbagai hambatan. Pernahkah kita mengantuk saat membaca Al Qur'an meskipun sudah cukup tidur? Ini adalah gejala shaddun dari setan.
7. Wa'dun artinya janji palsu. Setan berusaha membujuk manusia agar mau mengikutinya dengan janji-janji yang menggiurkan, akhirnya manusia mempercayainya. Misal banyak kasus seorang wanita menyerahkan dirinya pada pacarnya karena dijanjikan akan dinikahi. Namun setelah hamil, sang pacar raib dan tidak bertanggung jawab. Inilah wa'dun alias janji palsu dari setan.
8. Kaidun artinya tipu daya. seorang mahasiswa ketika mendapat tugas dari dosennya sering terbesit "Nanti aja dikerjakan,toh masih lama dikumpulkannya!" Padahal dia punya waktu luang untuk mengerjakannya. Ini contoh kaidun(tipu daya). Buktinya sampai hari yang sudah ditentukan pun tugas itu belum selesai.
9. Nisyan artinya lupa. Lupa memang sesuatu yang manusiawi tetapi setan berusaha agar manusia menjadikan lupa sebagai alasan unuk menutupi kesalahan atau menghindari tanggung jawab. Pernahkah kita lupa menunaikan janji?Lupa tidak shalat? kalau sesekali itu bisa disebut manusiawi tetapi kalau sering dilakukan berarti kita terjebak strategi nisyan. Sebenarnya tidak semua lupa datangnya dari setan. Ada lupa yang sifatnya tabiat/fitriah. Misal kita lupa rumus matematika, lupa nama teman yang lama tidak bertemu. Bahkan ada lupa yanag datangnya dari Allah. Lupa seperti ini merupakan pertolongan-Nya, misal seorang ibu lupa bagaimana sakitnya melahirkan. Bisa dibayangkan kalau seorang ibu tidak lupa bagaimana sakitnya melahirkan,tentunya dia akan trauma kalau melakukan hubungan intim dengan suaminya. Lupa seperti ini bukan dari setan tetapi merupakan pertolongan Allah swt. Bisa disimpulkan bahwa lupa ada 3 macam yaitu lupa fitriah/manusiawi, Lupa yang merupakan pertolongan Allah dan Lupa yang datang dari setan. Kita harus waspada jangan terjebak pada lupa yang datang dari setan, yaitu strategi nisyan.
Itulah 9 strategi setan unuk mewujudkan visi dan misinya. Dengan memahami diharapkan kita mampu mengantisipasinya.
Setan Hadir Dalam Mimpi
Dari hadist dapat disimpulkan bahwa mimpi bisa terjadi karena suatu obsesi, Apabila kita bermimpi baik berarti mimpi tersebut datang dari Allah, Apabila kita bermimpi buruk/menakutkan berarti mimpi tersebut datang dari setan, Kita harus berhati-hati kalau mimpi bertemu dengan orang yang sudah mininggal. Dikhawatirkan setan menyerupainya. Jadi, kalau kita bertemu dengan orang yang sudah wafat sebaiknya kita berlindung diri kepada Allah karena dikhawatirkan itu adalah setan yang menyerupai almarhum Wallahu a'lam.
Budak Setan
Setan tidak bekerja sendirian tetapi memiliki budak yang mengabdi pada mereka. Diantara budak-budak setan adalah Tukang Sihir, Orang kafir, Orang Munafik dan Orang Fasik. Apabila manusia menjadi budaknya - Na'udzubillah, apapun yang dibisikan setan pada manusia pasti akan diikutinya. Semoga Allah swt melindungi kita dari tipu daya setan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar