Sabtu, 20 November 2010

BELAJAR DARI ANAK KECIL


Kehadiran anak memberikan warna tersendiri dalam kehidupan kita. Dari gerak-gerik dan tingkah lakunya dapat mencerminkan apa yang sedang mereka rasakan. Kebanyakan dari anak-anak mengekspresikan isi hatinya secara totalitas. Jika marah dan sedih, mereka bisa memperlihatkannya tanpa di tutup-tutupi, begitu juga sebaliknya ketika mereka sedang bergembira. Boleh dikatakan anak-anak pada umumnya jujur, jauh dari sifat tipu-tipu dan kamuflase. Kesan "polos" dan "apa adanya" yang melekat pada diri anak-anak inilah, sering menarik perhatianku. Tak jarang dari mulut mungilnya meluncur kata-kata yang membuat aku ternganga dan terpesona, halah ! :p Ngga percaya??? Simak aja baik-baik ceritaku ini hehehe :D
Cerita pertama, ketika aku berjumpa dengan anak kecil yang berjualan di seputar daerah Cikini, saat kami sekeluarga menikmati makan malam di RM Masakan Khas Sunda. Beberapa anak kecil secara bergantian menghampiri kami dengan menawarkan buku bergambar seri belajar mewarnai. Kupilih buku yang covernya bergambar sponge bob dan barbie, kesukaan putriku. Satu, dua, tiga anak berikutnya juga menghampiri menawarkan barang yang sama tapi aku menolaknya secara halus karena memang sudah membelinya. Sesaat kemudian hadir seorang anak laki-laki tepat berdiri di sampingku "Ibu, beli ini ya! Saya jualannya beda,"katanya membujukku. Aku menoleh kearahnya, memang bukan buku bergambar yang dia bawa tapi gelang-gelang power balance yang ia tawarkan. Kupikir, kami kurang memerlukan gelang power balance namun anak itu masih tetap berdiri di sampingku. "Gimana bu? jadi beli?" tanyanya lagi. "Ibu kasih uang ya tuk jajan," kataku sambil membuka tas hendak mengambil dompet di dalamnya. Anak kecil itu buru-buru menjawab,"Saya jualan bukan meminta-minta." Aku ternganga, terkejut dengan apa yang dia katakan. Anak sekecil itu mempunyai prinsip dalam hidupnya. Dia tidak mau sekedar menerima uang tanpa bekerja, berbeda dengan teman-teman seusianya yang ada di jalanan. Membuatku mempercayai bahwa idealisme memang ada di mana-mana , di setiap tempat meskipun terkadang jumlahnya sangat sedikit. Akhirnya, aku memilih tuk membeli gelang power balance itu. Terlihat dari sorot mata anak kecil itu seolah berbicara aku kuat, aku sanggup melewati semuanya tanpa harus mengharapkan belas kasihan orang lain. Dia pun segera berlalu setelah menerima uang jualannya dengan senyum dan ucapan terima kasih. Ah, justru aku yang ingin mengucapkan terima kasih padanya karena anak kecil itu membuatku belajar tentang : idealisme, ketegaran hidup dan semangat pantang menyerah !
Cerita kedua, ketika dulu aku berkesempatan memberikan pelajaran tambahan pada anak-anak di desa terpencil yang berada di daerah Magelang Jawa Tengah. Saat itu aku pun menghadapi kenyataan bahwa anak-anak tidak hanya bertugas belajar tapi harus membantu bekerja tuk bertahan hidup. Banyak anak disela waktu luangnya atau saat libur berjualan di kawasan wisata candi Borobudur. Mereka biasanya berjualan "gangsing" sejenis mainan dari bambu yang bisa berputar-putar. Tak pernah kulihat anak-anak ini mengeluh, mereka tetap bersemangat belajar sambil bekerja. Bahkan sering kudapati mereka tetap ceria ketika aku masuk kelas. Ada kejadian lucu saat aku berinteraksi dengan anak-anak ini. Suatu ketika mereka memberikan kejutan dengan menulis huruf besar-besar di papan tulis kata-kata "I Love You" Ketika kutanyakan siapa yang menuliskannya, tak ada satu anak pun menjawab. Mereka malah saling bertatap-tatapan mata sambil tertawa cekikikan. Ih...lucunya anak-anak ini, gemas aku dibuatnya! hehehe. Di hari terakhir aku mengajar, anak-anak itu ingin menyampaikan kembali sesuatu kepadaku. Entah kelucuan apalagi yang akan mereka perbuat, penasaran juga neh ! Ternyata dalam genggaman tangan anak kecil paling pendiam dan pemalu di kelas itu ada secarik kertas. Teman-temannya menyemangati untuk membaca apa yang telah dia tulis. Anak kecil itu tanpa malu-malu lagi berbicara, " Pohon Randu Condong Ke Barat, Jika Rindu Kirimlah Surat." Hahaha, aku dan anak-anak lainnya langsung tertawa. Rupanya dia memberikan pantun untukku. Meskipun kejadian ini telah bertahun-tahun lamanya tapi ternyata aku masih mengingatnya. Aku telah terpesona dengan kata-kata pantun yang keluar dari mulut mungilnya. Karena anak kecil itu membuatku belajar tentang : kasih sayang tulus yang diungkapkan secara sederhana.
Masih banyak hal-hal lain yang membuat kita belajar dari anak kecil jika kita membuka mata, memasang telinga dan menyediakan hati kita untuk mereka. Kita mungkin tidak mempunyai banyak waktu luang tapi kita perlu meluangkan waktu kita untuk mereka.Bagi diriku, rasanya tak bosan dan selalu kunanti cerita anak-anakku tentang dunianya. Kunikmati waktu bersamanya ketika putraku mengajak berbicara "empat mata" dengan gaya sok dewasa dan serius (hehehe, peace kakak!). Atau ketika putri kecilku meminta tuk menautkan jari kelingkingku dengan jari kelingkingnya setelah itu meniup jari telunjuk masing-masing dan berucap "Janji, jangan bilang siapa-siapa!" Sebagai cara yang dia minta tuk menunjukkan agar kami memegang rahasia dari apa yang telah dia ceritakan padaku (aya-aya wae, dik! hehehe). Unik, lucu dan membahagiakan. Tak jarang kutemukan lagi kata-kata meluncur dari mulut mungilnya yang membuatku kembali ternganga dan terpesona, halah lagi ! :p dan tentunya juga bikin tertawa ha..ha..ha :D

Selasa, 25 Mei 2010

TETAP SETIA

Kuperhatikan saja saat perempuan di hadapanku bercerita tentang dirinya. Sekilas kulihat dari wajahnya nampak kebingungan. Mungkin ada rasa resah yang lagi bersarang di hatinya. "Aku harus bagaimana mba?" kata yang terucap dari bibir Nayla minta pendapatku. "Kau kan udah dewasa Nay, tau mana yang baik dan buruk bagi dirimu," kataku menjawab pertanyaannya. Sengaja aku tak berpendapat karena kuyakin Nayla mampu mengambil jalan terbaik tuk masalahnya. Masalah yang sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja...saat waktu menguji kesetiaan kita. "Bingung mba...padahal aku suka berteman,ngobrol dan bertukar pikiran sama dia tapi sayang kenapa mesti ada kata cinta yang terucap darinya,"kata Nayla penuh penyesalan. "Hehehe...kamu tergoda, Nay?" tanyaku penuh canda. "Ngga...lah, aku hanya ingin berteman tak lebih dari itu," jawabnya. Sudah kuduga Nayla akan menjawab demikian karena aku tlah lama mengenalnya...dia perempuan berkarakter, yang menjunjung tinggi nilai kesetiaan dan kehormatan dirinya. Namun rasa penasaran membuatku untuk balik bertanya padanya. "Nay...kau tak bisa berpaling karena suamimu hebat ya?" tebakku. Dengan senyum khasnya Nayla menjawab,"Sebenarnya suamiku biasa-biasa aja mba...sama seperti halnya dengan diriku,yang bisa salah dan bisa juga benar...tapi bukankah Allah yang memerintahkan kita tuk menjaga kehormatan diri...penjabarannya,ya...kita harus bisa memegang komitmen dan tetap setia. Hhmm...kali ini akupun tersenyum menyetujui jawaban yang dia berikan. Manusiawi sekali kalau sewaktu-waktu Nayla mengagumi dan menyukai orang lain yang mungkin sangat menarik dan cocok dengan kepribadiannya. Namun aku yakin kesetiaan yang akan mencegahnya tuk berkhianat dengan orang yang sangat dicintainya.
"Nay...mungkin kau akan cermat menghitung kembali risk and return nya tuk bisa dekat atau menjauh dengan pria itu?" tanyaku kemudian. "Hahaha...mba ini ada-ada aja...kayak mau investasi, mesti dihitung risk and return nya...ntar aku buka lagi dech mata kuliah manajemen resiko," jawabnya sambil tertawa. "Nayla ingin introspeksi diri, banyak istiqfar dan berdoa aja smoga kalau ketemu pria itu, dia udah bisa membedakan mana yang bersertifikasi halal atau haram tuk bisa dicintai," katanya. "Jiiaaaaaahhh...hahaha...seperti makanan donk...mesti diperhatikan halal-haramnya," sahutku. Kami pun akhirnya tertawa bersama dan kuperhatikan kini wajah Nayla berseri kembali.
Saat itu kami menyadari bahwa sebagai manusia biasa, kita hanya bisa berusaha tuk tetap setia dan yakin Allah akan menolongnya...karena hanya Dia sebaik-baik yang membersihkan jiwa dan yang menguasai serta mengarahkannya dalam kebaikan.
"Thanks Nay...ternyata dengan menjadi pendengar yang baik, aku bisa belajar dari masalah yang kau ceritakan," bisikku dalam hati.
Obrolan ringan...santai...rumpian ala emak- emak pun kami akhiri di suatu sore menjelang maghrib.


D3P0K, M3i 2010

Senin, 25 Januari 2010

PONDOK MEGAH

Siapa sangka, disebuah desa di pinggiran kota Malang terdapat pondok pesantren ( ponpes ) yang megah. Tepatnya di jl. Kh. Wahid Hasyim gang Anggur desa Sananrejo kec. Turen kab. Malang-Jawa Timur. Berawal dari informasi yang kudapat dalam sebuah tayangan acara televisi lokal yang mengupas tentang keberadaan pondok pesantren itu, hingga membuat diriku penasaran tuk mengunjunginya. Setelah ngomong sama suami dan anak-anak,akhirnya kami berangkat tuk melihat kemegahan pondok pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri 'Asali Fadlaailir Rahmah ( cck...cck...cck...panjang nian nama ponpesnya he...he...he ).
Perjalanan yang kami tempuh memang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu sulit tuk menemukan tempatnya. Kalau dari Malang jaraknya kurang lebih 25 km ke arah selatan and rata-rata warga sekitar yang ditanya, mengetahui keberadaan ponpes itu. Informasi lengkapnya pun bisa dibaca lewat website ponpes tersebut.
Decak kagum pun ku ungkapkan setelah melihat bangunan ponpes yang begitu kokoh dan megah. Ngga tau gaya arsitektur apa yang digunakan....pokoknya keren dech ! Mulai dari masuk kawasan ponpes sampai parkir kendaraan di dalam pun gratis alias tidak di pungut biaya apa pun. Tetapi kalau mau isi infak diperbolehkan, tidak ada keharusan / paksaan dari pihak pengelola ponpes. Mengingat ponpes tersebut mempunyai prinsip "Tidak Minta-Minta, Tidak Thama' (mengharapkan pemberian orang lain) dan Tidak Pinjam " (tuk pengelola ponpes...siip...ok...salut dech dengan prinsipnya !)
Sampai sekarang ponpes tersebut masih dalam penyelesaian pembangunan. Maklum aja karena banyak bangunan / gedung yang dibuat di kawasan ponpes itu, yang total luas tanahnya tidak hanya dalam satuan meter persegi tapi dalam satuan hektar ( Wah Luasnya ! ). Namun demikian, kemegahan ponpes tersebut dapat terlihat meskipun pembangunannya belum selesai / masih terus berjalan.
Capek jalan-jalan melihat bangunan ponpes, kami pun singgah di kantin ponpes tuk makan siang. Aneka menu tersaji dengan harga yang murah meriah....benar lho ! And bila pengunjung butuh camilan maka aneka oleh-oleh khas Malang pun bisa dibeli di sekitar kawasan ponpes.
Alhamdulillah...hilang sudah rasa penasaranku...lega rasanya udah dapat berkunjung langsung and mengabadikannya lewat foto-foto di pondok pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri 'Asali Fadlaailir Rahmah yang megah ^_^

Selasa, 15 Desember 2009

TAK AKAN SELAMANYA

Tiba - tiba seseorang datang ke rumahku. Ada raut kegelisahan terpancar di wajahnya. "Maaf bu.....pagi - pagi sudah menganggu,"katanya membuka pembicaraan. Akupun tersenyum sambil mempersilahkan dia untuk duduk di ruang tamu.
Bla...bla...bla...kemudian dia bercerita tentang masalahnya.
Dari A sampai Z, dia ungkapkan kegelisahan hatinya.
Akupun mencoba memahami.....mencoba mengerti..... dan yang paling penting mencoba untuk mendengarkan segala keluh kesahnya.
Hanya itu yang bisa aku lakukan.....karena aku bukan dokter yang biasa mengobati, bukan psikolog yang biasa memberikan solusi, bukan pula pegadaian yang biasa mengatasi masalah tanpa masalah...he...he...he...
Taukah kawan, tak ada seorangpun hidup di dunia ini yang terlepas dari cobaan.
Setiap orang akan di uji sesuai dengan kemampuannya. Namun yakinlah "Tak akan selamanya" kita berada dalam situasi dan kondisi yang tidak kita inginkan.
Bukankah hujan deras diiringi petir yang menggelegar akan reda dan berhenti....
Bukankah malam yang gelap akan segera berlalu dengan hadirnya sinar mentari pagi....
Hal ini menunjukan bahwa beban hidup tak akan selamanya kita alami. Semua ada waktunya tuk dapat di tanggalkan dan bahkan bisa berubah menjadi kebahagiaan.
Coba perhatikan...Disaat kita haus, ada tetesan air yang melegakan....Disaat kita lapar,ada makanan yang mengenyangkan....Disaat kita cape beraktivitas akan terobati dengan tidur yang nyenyak.
Segala kesedihan....kepedihan....kegelisahan....tak akan selamanya....tak akan selamanya...percayalah !
Percaya pada Firman Allah SWT dalam QS Alam Nasyrah (94 :5) " Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ".
Kawan....buat apa berlarut - larut dalam kesedihan.....merana dalam penderitaan....tenggelam dalam kegelisahan....hadapi semuanya dengan kesabaran.
Yakinlah....badai pasti berlalu....dan sambutlah kebahagiaan yang hadir dalam kehidupan penuh dengan rasa syukur....tetap semangat....and keep smile :)

Sabtu, 03 Oktober 2009

MAAFKAN AKU...

Ada sesuatu yang pingin aku ceritakan saat mudik lebaran yang lalu. Agak telat seh tapi ngga apalah daripada tidak menulis sama sekali :p
Akan kuceritakan tentang dua perasaan yang ada di hatiku saat itu. Disatu sisi ada perasaan senang...bahagia...bisa mudik.Itu tandanya Allah masih memberikan rezeki,kesehatan tuk bisa bersilaturahmi dengan keluarga,saudara dan teman-teman yang ada di kampung halaman. Alhamdulillah juga diberi kesempatan tuk hadir diacara reuni SMA...ketemu teman-teman lama...happy rasanya. Maklumlah udah 16 th kita tak berjumpa...ternyata udah lama nian kawan! Ada cerita lucu...ngobrol ngalor-ngidul plus ledek-ledekan (bercanda sambil mengejek) pun kami lakukan...kurasakan pertemanan yang tulus...pertemanan murni...tanpa basa-basi...tanpa sakit hati...he...he...he...I like it :)
Namun di sisi yang lain, aku juga merasakan sedih...pedih yang mendalam karena tuk lebaran kali ini,aku tak dapat lagi bertemu langsung dengan Ibu...dengan Bapak...
Kini hanya makam-makam beliaulah yang bisa aku jumpai....
Tiga tahun yang lalu aku masih berlebaran sama Ibu....
Tahun kemarin masih bertemu Bapak....
Tuk lebaran kali ini...lengkaplah sudah tanpa bertemu keduanya....
Rindu...kangen...kepingin sungkem sambil kuucapkan "Ngaturaken Sugeng Riyadi...Sedoyo Kalepatan Kulo Nyuwun Pangapunten Ibu...Bapak... " seperti lebaran-lebaran yang telah terlewati...
Tapi kini tak bisa lagi...Hanya kata maaf yang selalu hadir di hati...
Maafkan aku Ibu.....Maafkan aku Bapak......
Maafkan semua salah dan dosaku......
Maafkan aku Ibu.....Maafkan aku Bapak......
Maafkan aku yang belum bisa sepenuhnya membahagiakanmu......
Doaku selalu menyertaimu : "Allahummagh fir lii wa liwaa lidayya warhamhumaa kamaa robbayaani shogiiroo"

Senin, 17 Agustus 2009

BERPISAH DENGAN SI BLACK

Aneh euy...koq aku ngerasa sedih ya saat melepas si Black pergi.
Padahal udah diniatin tuk merelakannya....
Tapi tetap aja perasaan kehilangan itu ada...hadir di relung hatiku...
Black...oh...si Black...begitu aku biasa menyebutnya.
Beberapa tahun telah setia menemaniku...melewati hari - hariku...
Melintasi perjalanan...menghadapi terik panasnya siang...dinginnya malam...
Menembus derasnya hujan...
Kau pun ikut juga menghantarkanku pindah dari kota kembang (Bandung)
menuju ke kota bunga (Malang).
Cck...cck...cck...begitu banyak jasamu Black !
Ingin rasanya tetap memilikimu...memanfaatkanmu...
and tentu aja merawatmu...
Namun apa daya??? Sebuah keputusan telah diambil !
Kesepakatan telah ditetapkan untuk mengganti dirimu...(I'm Sorry)
Black...tak kusangka dan tak kuduga...
Sekali kutawarkan dirimu...begitu banyak peminat meresponmu...
Bahkan di detik - detik terakhir kepergianmu...
Kaupun masih memberikan kesan...
"Kaga Rugi Diriku Sempat Memilikimu !"
Black...meskipun bagi orang lain dirimu tak ada artinya...
Namun bagiku...Kau sangat berjasa dan berharga...
Terbukti Allah masih memberikan rezeki-Nya lewat harga purna jual dirimu...
Sssttt...ternyata aku ada bakat jual beli mobil juga loh !
Ha...ha...ha...ha...ha... (Mbah Surip mode on) :D

Minggu, 19 Juli 2009

BERBURU TANAMAN DI BATU

Jalan - jalan yuuuk ! Mau ke mana yaa ??? Kadang ngerasa bingung juga menentukan arah and tujuannya. Tapi beberapa Minggu yang lalu aku jalan ke daerah Batu, sebuah daerah yang ada di pinggiran kota Malang Jatim. Hhmm...sejuk udaranya. Bukan tempat wisata yang menjadi tujuan tapi tempat dimana aku bisa mencari atau berburu tanaman yang menjadi pilihan.
Sampailah pada sebuah perkampungan yang menjual berbagai macam tanaman dengan harga yang murah tentunya. Tepatnya di jalan Mawar Putih Sidomulyo Batu. Di sepanjang jalan / perkampungan ini emang tempat jualan tanaman plus aneka macam pot seperti yang terpajang di beberapa rumah. Dari harga yang paling murah sampai mahal ada loh ! Bisa dipilih menurut selera masing - masing. Kalau aku sendiri, cari tanaman yang murah meriah plus gampang merawatnya. Mau tahu alasannya? Ini karena tipe aku yang suka "Lupa - Lupa Ingat" (Kuburan Band Mode On). Kadang rajin menyiram...kadang mencuekkan beberapa hari. Intinya butuh tanaman yang ngga rewel dalam perawatan, kalau pilih yang murah meriah harganya...jelas tuk penghematan, yang penting rumah kelihatan adem, sejuk dan hijau. Syukur - syukur bisa turut mensukseskan gerakan "Stop Global Warming" he...he...he.
Seru juga waktu berburu tanaman, lihat sana - sini begitu indahnya...warna - warni plus menarik hati and yang paling penting harganya murah banget. Bougenvil besar aja cuma 15.000 perak, Wijaya Kusuma Rp 10.000, Jendron yang daunnya hijau royo - royo cuma Rp 1.500, Ceplok Piring Rp. 2.000, Lidah Mertua Rp. 3.000, Gelombang Cinta Rp. 20.000 and aneka Anggrek , Aster yang aku ngga hafal harganya. Yang jelas banyak pilihan dan murah harganya. Tapi ada juga tanaman yang harganya ratusan ribu rupiah, biasanya sih tanaman import.Tinggal pilih sesuain kebutuhan and isi kantong kita tentunya.
Coba kalau jalan kesana...pandangi kiri - kanan, lihat tanaman dan bunga yang di tata apik sambil menghirup udara segarnya. Wow...Alangkah indahnya alam semesta ciptaan-Nya. Maka Nikmat Tuhan Kamu Yang Manakah Yang Kamu Dustakan? QS. Ar - Rahman ( Yang Maha Pemurah). Sungguh... Maha Pemurah Allah yang telah menciptakan beraneka rupa tanaman, yang tidak hanya memberi manfaat tetapi sekaligus memberi rezeki bagi umat-Nya. Thanks God !